Archive for the ‘Tips Kesehatan’ Category

Masakan Bagi Penderita Diabetes

Semakin bervariasinya jenis makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia, membawa berbagai dampak di bidang kesehatan. Pola makan tradisional berangsur berubah dengan berbagai jenis variasi makanan baik dari berbagai suku maupun dari berbagai negara.
Bila di masa lalu jarang terdengar adanya penderita penyakit karena pola makan dan pola hidup yang semakin kurang aktif/sehat, maka belakangan ini terjadi kenaikan tajam di berbagai negara di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Satu penyakit kronis yang belum dapat disembuhkan bila sudah terkena adalah penyakit diabetes.
Diprediksikan dalam 20-30 tahun mendatang akan terjadi lonjakan jumlah penderita diabetes ini di seluruh dunia. Bila diabetes hanya kita kenal menyerang lansia di atas 50 tahun, maka dalam 2 dekade mendatang akan juga menyerang banyak orang dewasa sekitar 30 tahunan dan menyerang anak-anak dan wanita.
Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat dan pola makan sehat, penyuluhan akan pentingnya pencegahan terhadap bahaya penyakit diabetes ini semakin diperlukan. Penting pula edukasi kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan akan nutrisi makanan dan cara menerapkan resep-resep masakan yang sehat di dalam keluarga,untuk menanamkan pola makan sehat kepada anggota keluarga.
Belakangan ini berkembang berbagai jenis diet makanan,baik untuk tujuan kesehatan,tujuan medis/pengobatan, maupun tujuan penyeimbangan nutrisi dan juga untuk kecantikan. Di samping berbagai diet untuk mengurangi berat badan, berkembang pula variasi resep masakan yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Ada resep masakan rendah lemak, rendah kolesterol, resep masakan tinggi protein, resep masakan rendah sodium, resep masakan tinggi kalori, maupun rendah kalori, dan berbagai jenis lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Di antara berbagai resep-resep tersebut, ada resep masakan untuk penderita diabetes, atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai penderita kencing manis. Resep masakan untuk penderita diabetes adalah resep masakan sehat yang dapat pula dijadikan sebagai resep masakan keluarga, karena sangat menjaga keseimbangan nutrisi masakan dan membantu menanamkan pola makan sehat kepada keluarga.
Bagi yang mempunyai anggota keluarga yang menderita diabetes, sangat dianjurkan untuk mengerti dan menerapkan cara perhitungan kalori dan nutrisi makanan, dan bersama-sama menerapkan cara makan sehat dari resep masakan yang sama, agar penderita diabetes tidak merasa terasing di dalam kehidupan sehari-harinya, atau merasa terbelenggu oleh diabetes yang dideritanya.
Sebelum kita masuk ke bagian resepnya, mari kita tinjau lagi apa itu diabetes.
Diabetes
Diabetes adalah kelainan metabolisme tubuh dalam mengurai karbohidrat, yang ditandai dengan kenaikan gula darah dan kurangnya kadar insulin maupun kurangnya kerja insulin di dalam tubuh.
Level gula darah adalah konsentrasi gula di dalam darah, perhitungannya adalah per milligram per desiliter ( 70 mg -110 mg/dlt adalah ukuran normal). Insulin yang bekerja mengatur keseimbangan kadar gula di dalam darah setiap waktu, meskipun gula darah terutama sesudah makan cenderung berubah.
Pada penderita diabetes, mekanisme kerja insulin tidak berfungsi sepenuhnya, dan mengakibatkan kenaikan gula darah yang tidak terkontrol, dan bila sudah mencapai kadar 600 mg/dlt akan sangat membahayakan bila tidak ditangani secara medis.
Jenis-jenis Diabetes
Ada tiga jenis tipe Diabetes :
1. Diabetes Tipe I (terjadi pada kanak-kanak)
2. Diabetes Tipe II (terjadi pada orang dewasa)
3. Diabetes Gestasional (Diabetes saat kehamilan/akibat kehamilan yang dapat hilang setelah kehamilan usai).

Pembagian di atas hanya untuk memudahkan penjelasan, pada kenyataannya banyak orang dewasa terkena Diabetes Tipe I dan banyak anak yang obese dan tidak aktif yang terkena Diabetes Tipe II.
Penanganan Diabetes
Perbedaan utama antara Diabetes Tipe I dan Diabetes Tipe II terdapat pada kadar insulin di dalam tubuh. Pada Diabetes Tipe I penderita hanya memproduksi sedikit insulin atau tidak sama sekalli, sehingga harus menyuntikkan insulin seumur hidup seiring dengan diet yang ketat. Sementara pada Diabetes Tipe II, insulin diproduksi oleh tubuh namun insulin yang ada tidak dapat berfungsi sebagaimana seharusnya. Diabetes Tipe II ini kadangkala dapat dikontrol hanya dengan penurunan berat badan, diet, dan olah raga yang sesuai.
Penanganan diabetes yang terutama adalah mendapatkan penanganan professional medis. Yang kedua adalah mengenali jenis Diabetes yang diderita dan mengenali tubuh sendiri secara terperinci, dengan mencari semua informasi yang diperlukan. Melakukan tes gula darah secara teratur, mentaati diet khusus untuk penderita Diabetes, mengkonsumsi obat sebagaimana diresepkan dokter, dan tidak ketinggalan olahraga, dan jangan meremehkan penyakit ini.
Diet Diabetes
Pada dasarnya penderita diabetes tanpa komplikasi dengan penyakit lain, dapat mengkonsumsi semua jenis makanan, asalkan total kalori/asupan makanan dalam sehari tidak melebihi jumlah yang disyaratkan.
Perbedaan yang utama adalah pada porsi makanan, bila serving makanan seperti burger/steak normal berkisar antara 8-12 oz per serving, penderita Diabetes hanya dapat mengkonsumsi 3 oz. Gula dan buah maupun jus ataupun makanan penutup/snack masih dapat dikonsumsi dalam jumlah yang terbatas. Lemak dan makanan yang mengandung kolesterol tinggi juga dihindari, dan konsumsi karbohidrat maupun gula proses juga dihindari. Dianjurkan banyak memakan whole food, (whole grain, whole wheat, beras merah, beras tumbuk, sorghum, bulgur, oats dan sejenisnya) dan sayuran segar/organik.
Sangat disarankan untuk mengkonsumsi variasi makanan dengan perbandingan antara karbohidrat dan gula yang terbatas, daging atau protein sangat rendah lemak/tanpa lemak, daging rendah lemak, buah-buahan segar, susu skim fat.

Pelajari juga mengenai Glycemix Indeks (GI). List makanan dengan kandungan GI yang terbaru sudah terbit. Juga perlu menguasai mengenai cara penghitungan Karbohidrat. Pemilihan makanan dengan kadar GI dan Karbohidrat yang rendah akan sangat membantu metabolisma tubuh didalam menjaga kestabilan gula darah di dalam tubuh.
Asupan sodium juga harus dijaga ketat, hindari penggunaan bahan makanan kalengan atau makanan proses (kornet, mi instant, ikan asin, daging asap, telor asin, sarden, abon dsb) yang kadar sodiumnya tinggi (>400 mg). Untuk kecap, cari kecap dengan kadar sodium rendah (< 140 mg). Bila tidak bisa lepas dari kecap, buatlah kecap tanpa sodium/garam, atau encerkan kecap hingga kadar garamnya mencapai jumlah yang boleh dikonsumsi. Satu sendok teh garam untuk 1 serving/per orang mengandung sodium 2325 miligram. Seperempat sendok teh garam untuk 6 serving mengandung sodium 105 mg.
Diet diabetes seringkali harus dikombinasikan dengan berbagai jenis diet lain sesuai dengan kebutuhan penderita. Kombinasi Diet Diabetes dengan Diet Rendah Protein, atau Diet Rendah Lemak, atau Diet Rendah Karbohidrat dan Diet Rendah Sodium membuat pentingnya perhitungan kalori dan perhitungan total asuman makanan per hari. Kadangkala pada penderita Diabetes tertentu, penurunan berat badan menjadi suatu keharusan di samping mengkonsumsi makanan rendah lemak dan rendah kolesterol, bagi mereka dengan gangguan fungsi ginjal, Diet Rendah Sodium dan rendah mineral juga diperlukan. Agar berhati-hati dalam mengkonsumsi air mineral, karena mempengaruhi jumlah total mineral yang dikonsumsi dalam sehari.
Takaran Tinggi Rendah Kandungan Nutrisi Makanan :
1. Kalori Tinggi : >400 kalori (20 % dari perhitungan total harian 2000 kalori)
    Kalori Rendah : < 40 kalori (-2% dari perhitungan total harian 2000 kalori)
2. Lemak Tinggi : 13 gr atau >
    Lemak Rendah : 3 gr atau <
3. Lemah Jenuh Tinggi : 4 gr atau >
    Lemak Jenuh Rendah : 1 gr atau <
4. Protein Tinggi : >10 gr ( 20 % anjuran asupan wanita dewasa per-hari
    Protein Rendah : < 2,5 gr ( 5 % anjuran asupan wanita dewasa per-hari)

5. Karbohidrat Tinggi : >25 gr ( 20% anjuran asupan karbohidrat per-hari)
    Karbohidrat Rendah : ❤ gr ( -2% anjuran asupan karbohidrat per-hari)6. Serat Tinggi : 5 gr atau >
  Serat Rendah : 2 gr atau <
7. Kolesterol Tinggi : >60 mg (20 % maksimum asupan kolesterol per-hari)
    Kolesterol Rendah : < 20 mg (20% maksimum asupan kolesterol per-hari)

8. Kalsium Tinggi : >160 mg (20% dari anjuran asupan per-hari)
    Kalsium Rendah : <40 mg (5 % atau kurang dari anjuran asupan per-hari)
9. Zat Besi Tinggi : >3mg (20 % dari anjuran asupan per-hari)
    Zat Besi Rendah :< 0,75 mg ( 5 % dari anjuran asupan per-hari)
10. Magnesium Tinggi : >36 mg ( 20 % dari anjuran asupan per-hari)
     Magnesium Rendah : <14 mg ( 5% dari anjuran asupan per-hari)
11. Fosfor Tinggi : >160 mg (20 % dari kebutuhan per-hari)
      Fosfor Rendah : <80 mg (-5% dari kebutuhan per-hari)

12. Potasium Tinggi : >350 mg (10 % dari anjuran kebutuhan per-hari)
      Potasium Rendah : < 100 mg (-5% dari anjuran kebutuhan per-hari)
13.Sodium Tinggi : >400 mg
     Sodium Rendah : <140 mg
Perhitungan kebutuhan kalori per-hari ini bersifat general. Untuk lebih tepatnya dapat digunakan pengukuran menurut tinggi badan dan usia. Secara general, bagi wanita yang bekerja di lapangan dengan banyak aktivitas fisik akan membutuhkan kalori lebih banyak daripada mereka yang bekerja tanpa banyak melakukan aktifitas fisik.
Penting bagi wanita untuk mencegah diri mereka agar dapat terhindar dari diabetes, karena wanita penderita diabetes sangat rentan terhadap glukoma dan masalah mata hingga kebutaan, osteoporosis, penyakit jantung dan berbagai komplikasi kronis dari diabetes yang dapat merusak fungsi ginjal dan kerja syaraf tubuh.
* Sumber : Milis Masakan

5 Cara Agar Resep Masakan Anda Tetap Sehat

Diet sehat, dikombinasikan dengan pengendalian berat badan dan olahraga dapat mencegah dan mengendalikan berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, asam urat, dan bahkan diabetes. Namun, berupaya tetap memasak menu sehat dan seimbang bisa sangat sulit. Anda mungkin seringkali harus membuang resep makanan favorit Anda, seperti misalnya ketika teman Anda memberikan resep soto yang memerlukan satu kilogram jeroan atau sandung lamur berkolesterol tinggi.
Jangan buang dulu resep itu! Kebanyakan resep bisa diperbaiki agar lebih sehat, baik dengan mengganti, mengurangi, atau menghilangkan bahan tertentu tanpa mempengaruhi kualitas masakannya. Anda tetap dapat menikmati makanan lezat sekaligus sehat dengan menerapkan 5 tips berikut:
1. Mengurangi porsi
Anda dapat mengurangi jumlah lemak, gula dan natrium dalam resep tanpa harus mengorbankan rasa. Misalnya, jika resep meminta 1 cangkir keju cheddar parut, gunakan 1/2 cangkir saja. Gunakan kecap asin kurang daripada yang diindikasikan untuk mengurangi kadar natrium dalam makanan. Anda juga dapat mengurangi porsi gula halus di kue dengan mengubah dari dicampurkan ke dalam adonan menjadi hanya ditaburkan sedikit saja ketika menyajikan.
2. Menggunakan bahan pengganti
Bahan pengganti tidak hanya mengurangi jumlah lemak, kalori dan natrium dalam resep, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas gizinya. Ketika membuat kue, Anda dapat membuat resep lebih sehat dengan mengganti susu dengan susu bebas/rendah lemak dan memilih sumber lemak yang lebih baik. Anda bisa mengganti mentega atau minyak goreng biasa dengan minyak zaitun atau minyak nabati lain untuk menumis masakan. Gunakan pemanis non-gula seperti kayu manis atau ekstrak vanili untuk mendapatkan rasa manis tanpa gula berlebihan. Pertimbangkan menebarkan irisan buah segar dekoratif sebagai pemanis yang lebih sehat dibandingkan menebarkan gula bubuk ke atas kue.
3. Menghilangkan bahan
Dalam beberapa resep, Anda dapat menghapus bahan sama sekali. Anda dapat membuang bahan opsional seperti acar, gula tabur, mentega, mayones, sirup, jeli dan mustard, yang memiliki sejumlah besar natrium, gula, lemak dan kalori.
4. Mengubah metode masak
Metode memasak yang sehat – seperti mengukus, merebus, memanggang dan membakar – dapat menjaga rasa dan nutrisi makanan tanpa menambah jumlah lemak seperti halnya menggoreng. Jika resep Anda meminta untuk menggoreng dengan minyak atau mentega, cobalah memanggang atau mengukusnya. Gunakan wajan antilengket agar Anda tidak perlu banyak minyak untuk menggoreng.
5. Mengubah ukuran porsi

Tidak peduli berapa banyak Anda mengurangi, mengganti atau membuang bahan, beberapa resep mungkin masih memiliki kadar gula, lemak atau garam tinggi. Dalam kasus ini, kurangilah porsi makanan yang Anda makan. Dengan mengurangi porsi makanan itu, Anda masih dapat memakan jenis makanan lain yang lebih sehat. Makan makanan yang bervariasi akan membuat Anda mendapatkan semua energi, protein, vitamin, mineral dan serat yang dibutuhkan.